Taurat memberikan kita contoh yang bersinar untuk meniru. Harun Imam Besar digambarkan sebagai "pengejar perdamaian," excellence perkawinan konselor par. Meskipun tanggung jawabnya di Sanctuary, dan meskipun posisi bergengsi sebagai Imam Besar Israel, ia secara pribadi akan mengunjungi pasangan yang terperosok dalam kesulitan perkawinan. Dia akan berusaha untuk menghalangi mereka dari perceraian, menjelaskan kepada mereka konsekuensi drastis seperti tindakan, konsekuensi yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya.

Dia juga memiliki taktik lain yang ia akan gunakan untuk menyatukan bertengkar orang. Dia akan mendekati satu pihak dan melaporkan bagaimana menyesal yang lain adalah. "Dia begitu keinginan untuk memperbaiki hubungan, tapi kurang keberanian untuk melakukannya!" Aaron kemudian akan dilanjutkan ke pihak lain dan ulangi baris yang sama ... Berikutnya waktu keduanya bertemu, mereka akan merangkul dan berdamai. Keras karena mungkin, kita tidak menjadi teman dengan mengambil sisi. Kami benar-benar menyebabkan kerusakan permanen! Jika kita memiliki apa-apa untuk mengatakan yang akan menguntungkan hubungan, maka kita harus berdiam diri kami.

Sekarang, Obat Kuat Pria Murah apakah salah satu dari taktik ini akan bekerja dalam kasus tertentu tergantung pada keadaan khusus yang terlibat. pelajaran, bagaimanapun, adalah jelas - itu adalah tanggung jawab kita untuk melakukan semua dalam kekuatan kita untuk menyembuhkan hubungan. Sayangnya, begitu banyak pernikahan yang hancur oleh keluarga berniat baik atau teman-teman dari suami atau istri yang menawarkan saran mereka. Mereka "peduli" begitu banyak dan tidak tahan melihat satu mereka cintai akan melalui penderitaan seperti itu, bahwa mereka menyarankan mereka untuk memotong dan menjalankan. Mereka bersimpati dengan teman mereka atau kerabat dan dengan demikian memperkuat perasaan pahit mereka.

Pengecualian untuk aturan ini adalah contoh di mana pelecehan yang terlibat. Dalam kasus seperti itu, itu adalah mitzvah untuk melepaskan pasangan disalahgunakan dari pengaturan berbahaya. Namun, sebelum intervensi, hati-hati harus diambil untuk memastikan bahwa memang itu adalah situasi yang melecehkan. Jika ada keraguan, mendekati rabi Anda - atau individu bijaksana lain dengan pengalaman di lapangan - dan memungkinkan dia, pihak memihak, untuk membuat keputusan.